LAPORAN
HASIL BEDAH BUKU
HIDUPLAH SEPERTI AIR MENGALIR
MAKNA BERBAGAI JENIS AIR
DALAM ISLAM
Disusun oleh :
Kelompok 3
Kelas :
XI-IPA-2
1.
Ermawati Ulfa
2.
Intan Rismayanti
3.
Nenden Fadilah
4.
Novia A. Pratiwi
5.
Resa Nuraprilia
YAYASAN FATHUT TA’ALUM
SMA ASSIDDIQIYAH
GARUT
2014-2015
Jln. Pamekaran No. 668 Paledang Suci Kaler Karangpawitan
Garut Kode Pos 44182
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikannya laporan ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian laporan ini. Dalam penyusunan resume buku ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan hasil resume buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi kami selaku penulis.
Garut, 13 September 2014
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
BAB
I AWAL KEHIDUPAN MANUSIA
BAB
II KEBUTUHAN
MANUSIA TERHADAP PETUNJUK SANG KHALIK
BAB
III MANUSIA BERASAL DARI ALLAH DAN AKAN
KEMBALI
KEPADA-NYA
BAB
IV FALSAFAH AIR MENGALIR
BAB
V MENYELAMI KEARIFAN BERMACAM JENIS AIR
PENUTUP
A. Saran
B. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Secara
sederhana bedah buku didefenisikan sebuah kegiatan mengungkapkan kembali isi
suatu buku yang ditulis oleh penulis secara ringkas, dan dengan memberikan
saran terkait dengan kekurangan dan kelebihan buku tersebut. Dengan demikian
buku yang ditulis dijelaskan oleh penulis dan dikomentari oleh pembaca maupun
pembedah.
Bedah
buku tentu sangat berkaitan dengan dunia tulis menulis. Menulis merupakan
sebuah kegiatan intelektualitas yang sangat bermanfaat bagi penulis atau pembaca.
Dengan menulis kita bisa menuangkan isi pikiran kita terhadap sesuatu. Dengan
menulis kita bisa berekspresi dengan bebas terkait keilmuan yang berkembang.
Sehingga bisa dikatakan sebuah karya tulisan sebagai perwakilan ekspresi dari
pemikiran sang penulis untuk ditransfer kepada semua pembaca dimanapun berada.
Berdasarkan
uraian di atas, kami termotifasi untuk membedah buku yang berjudul “Hiduplah
Seperti Air Mengalir”.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, maka rumusan masalah
dalam membedah buku ini adalah :
1. Memperdalam keyakinan terhadap Allah
SWT.
2. Mengetahui perintah dan larangannya.
3. Mengetahui bagaimana menjadi seorang
orang tua yang baik.
1.3
Tujuan Bedah Buku
1. Untuk memperluas pengetahuan.
2. Mengetahui suatu hal yang ada dalam
sebuah buku.
3. Mendapatkan pokok atau gagasan yang
terdapat dalam sebuah buku.
1.4
Manfaat Bedah Buku
Adapun beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari "Bedah Buku" adalah :
- Tranparansi. Dengan "Bedah Buku", informasi mengenai proses - proses keuangan yang terjadi dalam suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu/kelompok/lembaga dapat diperoleh, dipahami dan dimonitor oleh pihak yang membutuhkan/berkepentingan (stakeholders)
- Akuntabilitas. "Bedah Buku", memberikan ruang yang lebih luas bagi para pembuat keputusan baik dalam pemerintahan, sektor swasta maupun masyarakat (civil society) bertanggungjawab kepada publik dan lembaga stakeholder.
- Taat pada aturan (rule of law). Dengan "Bedah Buku", publik dan para stakeholder dapat mengetahui dan memahami dan mengevaluasi apakah kerangka hukum yang ada sudah dilaksanakan dengan adil dalam pelaksanaan kegiatan.
- Partisipasi. "Bedah Buku", memberikan akses kepada publik untuk menyampaikan saran dan solusi (kebebasan berbicara) dalam pembuatan keputusan/kebijakan baik secara langsung maupun melalui intermediasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingannya bagi pencapaian hasil yang lebih baik.
- Visi Strategis. Dengan "Bedah Buku", para pemimpin dan publik akan selalu dituntut mempunyai perspektif tata kelola yang baik (good governance) dalam pendayagunaan sumber daya yang dimiliki sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan.
PEMBAHASAN
Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan di alam
dunia ini. Pada tempat dimana tidak ada air dapat dipastikan juga tidak ada
kehidupan. Tidak hanya sebagai sumber kehidupan, diciptakan air tenyata juga agar
dapat dijadikan sebagai sumber hikmah dan kearifan bagi manusia dalam menjalani
kehidupan ini.
Bermacam jenis air yang ada di muka
bumi ini bukanlah tanpa makna dan tujuan. Air hujan, air laut, air sungai, air
sumur, air mata air, air zam-zam, air kelapa, air mani, dan berbagi jenis air
lainnya ternyata memiliki sifat-sifat tersendiri yang mengandung selaksa hikmah
agar kita salami maknanya di dalam kehidupan ini. Dengan menyelami kearifan
bermacam jenis air tersebut kita tidak hanya diajarkan hidup sukses di sunia,
tetapi juga sukses di akhirat dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan
mendapatkan ridha-nya.
BAB 1
AWAL KEHIDUPAN MANUSIA
A.
Mempersiapkan
Generasi Berbobot dan Cerdas
Potensi positif calon ibu dan bapak dari
mempersiapkan generasi yang berbobot dan cerdas. Awal yang diinginkan ialah
mencari pasangan yang serasi menurut pandangan islam. Dalam tradisi Jawa,
terdapat anjuran dalam mencari pasangan dengan mempertimbangkan bibit, bebet,
bobot, namun dalam islam memberikan alternative yang sangat luar biasa seperti
terucap melalui lisan suci nabi Muhammad saw yaitu :
“ seorang perempuan dinikahi karena 4
hal, karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang baik
agamanya, niscaya engkau akan beruntung. “ (HR. Muttafakun ‘alaih)
Dapat di sampaikan bahwa memilih
pasangan atas dasar agama, maka dapat dipastikan akan membawa kebahagiaan
sejati dan hakiki dalam rumah tangga. Mengapa begitu ? dikarenakan, suami
maupun istri yang memahami agama dengan baik akan mudah mengatur kehidupan
rumah tangganya. Seorang suami yang mempunyai istri shalehah tidak susah payah
lagi mengajari tatacara ibadah, tatacara mengolah rumah tangga, dan sebagai
suami tinggal mengarahkannya saja. Harta dan tampang hanya nilai plus untuk
salah satu pasangan.
B.
Manusia Lahir Ke
Alam Dunia
Sanak keluarga berbahagia saat sang bayi
lahir. Setelah sang bayi lahir kedunia, sanak keluarga begitu bahagia terutama
kedua orang tuanya. Apalagi saat melihat sang bayi yang begitu sempurna,
mungil, dan lucu. Sang ayah langsung mengumandanglkan adzan di telinga kanan
sang bayi dan mengumandangkan iqomah pada telinga kirinya. Kemudian sang ayah
berdoa agar sang bayi kelak menjadi orang yang berguna dan bermanfaat bagi
agama, nusa, dan bangsa. Orang tia sangat berpengaruh dalam mendidik anaknya
supaya tidak salah jalan.
C.
Manusia Sebagai
Makhluk Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, dan
manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia butuh orang lain, baik untuk
berbicara, bermitra, dan kepentingan lainnya. Kemudian manusia tidak bias hidup
tanpa orang lain. Manusia haerus pandai bergaul dan menyesuaikan diri dalam
hal-hal yang positif secara mandiri untuk gidup bersama baik dalam lingkungan
keluarha maupun masyarakat sekitarnya.
BAB II
KEBUTUHAN
MANUSIA TERHADAP
PETUNJUK SANG
KHALIK
Pada halnya manusia diberi pegangan atau
petunjuk secara estafet diawali pada zaman Nabi Adam A.S sampai dengan Nabi
Muhammad saw. Manusia banyak memiliki keterbatasan walaupun ia memiliki akal
yang luarbiasa dalam kemampuannya, namun tetap saja membutuhkan petubjuk dari yang maha kuasa.
Ketakwaan akan mengembangkan sifat-sifat
manusia. Orang-orang yang bertakwa tidak akan melakukan sesuatu kecuali yang
bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat disekitarnya. Mereka selalu mematuhi
kehendak Allah SWT. untuk selalu menebar kebajikan. Namun, manusia seringkali
lupa dan melalaikan ketakwaan sehingga kerusakan ada dimana-mana. Maraknya
korupsi, kemakalan remaja, protisusi, perjudian, dan mewabahnya minuam keras,
markotika, dan obat-obatan terlarang metupakan akibat dari minimnya ketakwaan
kepada Allah SWT.
Oleh karena itulah, kita harus selalu
mengingat darimana kita berasal dan seperti apa kita dilahirkan. Dengan
bersikap seperti itu kita akan mempunyai kecenderungan yang positif dalam
menyadari bahwa hidup ini pada hakikatnya hanyalah milik Allah SWT.
BAB III
MANUSIA BERASAL
DARI ALLAH SWT
DAN AKAN KEMBALI
KEPADA-NYA
A. Jangan Mati Kecuali dalam Keadaan sebagau Muslim
Allah SWT yang Maha Pengasih dan
Penyayang senantiasa mengutus para Nabi dan Rasul untuk memberikan peringatan
kepada manusia agar tidak terjerumus kedalam jurang kesesatan, kezaliman,
kemusyrikan, kekairan, dan kemunafikan. Para Nabi dan Rasul sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad SAW mengajarkan ajaran tauhid dan mengajak pada jalan yang
benar serta menjauhi larangannya. Mereka semua merupakan golongan Muslim. Sebab
itulah, kita deberi pesan membawa nilai-nilai keislaman sampai maut menjemput
kita.
Untuk menjadi muslim yang baik, tunduk ,
dan patuh kepada Allah SWT, tentulah kita memerlukan petunjuik yang jelas,
terang, dan praktis. Semua itu telah ada dalam Al-Qur’an dan Hadist Nabi
Muhammad SAW. Dalam kedua sumber wahyu tersebut, terdapat nenerapa criteria
seorang Muslim yang baik, diantaranya :
a. Mengonsumsi
makanan yang halal dan baik. Makanan yang dimakan oleh seseorang berpengaruh
dominan terhadapperbuatan dan tingkah lakunya. Isu pokok dalam Islam mengenai
makanan adalah mempertanyakan dstatus suatu makanan, apakah halal ataukah
haram. Makanan yang dikonsumsi seseorang ridak dinilai berdasarkan kandungan
zat di dalamnya tetapi bagaimana cara ia mendapatkannya.
b. Banyak
bersyukur kepada Allah SWT merupakan bentuk keseriusan kita dsalam beribadah
kepada-Nya, baik itu ibadah pokok (mahdhah), seperti shalat, puasa, zakat,
haji, atau ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur’an, zikir, beramal social
dengan membantu orang-orang yang kurang mampu sesuai dengan kemampuan.
Berasyukur kepada Allah tidak akan sempurna jika hanya melakukan ibadah yang
pokok tanpa mempunyai kepedulian kepada sesame manusia dengan saling tolong
menolong dan saling menyayangi.
c. Selalu
mengintropseksi diri secara berkala, baik itu mengenai ibadah yang telah kita
lakukan, pengetahuan yang kita dapat, ataupin mengenai kegiatan sosial simana
kita terlibat di dalamnya. Dalam menjalani kehidupan ini manusia semestinya
mempunyai program dan tujuan yang jelas, yaitu :
1. Program
Jangka Panjang
a. Shalat
b. Membaca
Al-Qur’an
c. Memperbanyak
istigfar
2. Program
Jangka Pendek
a. Berikhtiar
b. Beramal,
dan lain sebagainya.
B.
Mengingat
Kematian, Kiamat, dan Hisab
Kegidupan di dunia ini bersifat
sementaram tidak kekalm dan tidak abadi. Hampie setiap hari kita mendengar berita
kematian seseorang, hal ini menunjukan bahwa setiap manusia yang gidup di sunia
pasti akan mati.kematian merupakan pintu gerbang menuju kehidupan kekal di
akhirat. Sebagai seorang Muslim yang baik, kita jangan sampai menunda-nunda
waktu. Kita harus terus mengintrospeksi diri kita ihwal sejauh mana ibadah yang
kita siapkan untuk menempuh jalan yang jauh dan panjang, mulai dari melalui
setiap ujian di sunia, fase alam kubur, dan penghakiman di Padang Mahsyar. Jika
kita selalu melakukan amal shaleh dan akhlak yang tepuji, insya Allah kita akan
selamat di dunia dan di akhirat.
BAB 4
FALSAFAH AIR MENGALIR
FALSAFAH AIR MENGALIR
A. Semua Makhluk Tercipta Dari Air
Penciptaan
segala sesuatu dari air, termasuk manusia pasca kejadian Nabi Adam AS dan Siti
Hawa, di abadikan dalam beberapa ayat Al-Qur’an yang berarti sebagai berikut :
“ Apakah orana-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi ini keduanya dahulu dalam satu yang padu. Kemudain kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Mengapa mereka pun juga tidak beriman. (QS. Al-Anbiya [21]30)
“ Bukanhak kami menciptakan kamu dari air yang sangat hina , (air mani). (QS. Al-Mursalat[77]20).
“ Apakah orana-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi ini keduanya dahulu dalam satu yang padu. Kemudain kami pisahkan antara keduanya, dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Mengapa mereka pun juga tidak beriman. (QS. Al-Anbiya [21]30)
“ Bukanhak kami menciptakan kamu dari air yang sangat hina , (air mani). (QS. Al-Mursalat[77]20).
B. Air Menuju Temapat Yang Rendah
Betapa
langit ditinggikan tanpa tiang dan dapat menurunkan air hujan. Betapa besar
kekuasaan Allah SWT, salah satu kekuasaanya yaitu Allah SWT telah
menciptakannya sifat air yang mengalir di tempat yang tinggi menuju tempat yang
paling rendah. Banyak hikmah yang dapat di petik dari penciptaan air, diantara
sebagai berikut :
1.
Menunjukan kepatuhan kepada Allah SWT
Makna yang di petik dalam sifat air adalah menyangkut konsistensi sagala upaya dalam mematuhi sunattullah di dunia.
Makna yang di petik dalam sifat air adalah menyangkut konsistensi sagala upaya dalam mematuhi sunattullah di dunia.
2.
Menunjukan Rasa Syuqur Kepada Allah SWT
Sifat yang mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang paling rendah juga mengajarkan manusia untuk selalu mensyuquri segala karunia yang telah di anugerahkan oleh Allah SWT.
Sifat yang mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang paling rendah juga mengajarkan manusia untuk selalu mensyuquri segala karunia yang telah di anugerahkan oleh Allah SWT.
3.
Memupuk Budi Pekerti Yang Mulia
Ibarat air yang selalu mengalir menuju tempat yang p[aling rendah, kita harus mempunyai tujuan hakiki ketika di berikan kesempatan hidup di dunia.
Ibarat air yang selalu mengalir menuju tempat yang p[aling rendah, kita harus mempunyai tujuan hakiki ketika di berikan kesempatan hidup di dunia.
BAB 5
MENYELAMI KE’ARIFAN
MENYELAMI KE’ARIFAN
BERBAGAI MACAM
JENIS AIR
Perjalanan
hidup seorang anak manusia dipengaruhi banyak faktor, mulai dari keluarga,
lingkungan masyarakat, dunia kerja, dan sebagainya. Kita sebagai anak manusia
harus menjalani hidup ini seperti air mengalir, agar hidup kita penuh makna,
ikhlas, pasrah hanya mengharapkan ridha dari ALLAH SWT. Kita harus melawan
musuh-musuh tangguh yang ada pada dalam diri kita, seperti kemalasan,
kebodohan, kekafiran, kemunafikan, kedzaliman, kesombongan, keangkuhan, dan
sifat yang buruk lainnya.
A. Kearifan Masing-Masing Jenis Air
Air
mempunyai jenis yang beragam dan merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan
manusia di dalam alam semesta ini.
1.
Kearifan Dari Air Hujan
Air
hujan merupakan air yang di turunkan oleh Allah SWT dari langit melalui proses
yang sangat unik dengan waktu yang sudah ditentukan, yaitu pada Saat musim
penghujan.
2.
Kearifan Dari Air Laut
Keberadaan
air laut merupakan salah satu kebesaran dan kekuasaan dari Allah SWT. Air laut
begitu luas dan dalam. Bumi yang di diami manusia, sebanyak 2/3 bagian
merupakan lautan dan sebagian lainnya itu ialah daratan.
3.
Kearifan Dari Air Sungai
Air
sungai merupakan penghubung antara air hujan yang diturunkan dari langit dengan
sungai, sungai yang lainnya. Satu tujuan, yakni lautan. Banyak manfaat air
sungai bagi kehidupan manusia dan segala makhluk yang ada di alam semesta
(dunia).
4.
Kearifan Dari Air Sumur
Air
sumur merupakan air yang keluar dari dalam tanah melalui proses pengeboran. Air
sungai merupakan anugerahdari Allah SWT yang sudah di siapkan bagi kebutuhan
manusia.
5.
Kearifan Dari Air Mata Air
Air
mata air adalah air yang keluar langsung dari sumbernya. Kebanyakan sumber mata
air tedapat di hutan-hutan yang pohon nya besar-besar. Sumber mata air yang
dahulu milik masyarakat, kini banyak di kuasai oleh perusahaan dan pengusaha
air minum.
6.
Kearifan Dari Air Zam-Zam
Air
zam-zam merupakan air yang sangat luar biasa. Yang keluar dari bebatuan
beberapa bukit batu yang ada di Masjidil Haram. Air zam-zam yang tidak pernah
mengalami kekeringan sampai hari kiamat nanti.
7.
Kearifan Dari Air Kelapa
Banyak
khasiat dari air kelapa, yang selain menyegarkan ternyata juga banyak
mengandung elektrolit yang diperlukan tubuh manusia.
8.
Kearifan Dari Air Mani
Jauh
sebelum ilmu kedokteran mengalami kemajuan. Al-Qur’an member rincian proses
kejadian manusia. Manusia harus menyadari bahwa mereka di ciptakan dari air
yang hina, yang bahkan malu untuk disebutkan nya yaitu air mani.
9.
Kearifan Dari Air Terjun
Air
terjun merupakan suatu anugerah yang luar biasa dari Allah SWT. Air terjun
mengalir di pegunungan dan di gunung batu.
BAB V
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Air
merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan di alam dunia ini. Pada tempat dimana
tidak ada air dapat dipastikan juga tidak ada kehidupan. Tidak hanya sebagai
sumber kehidupan, diciptakan air tenyata juga agar dapat dijadikan sebagai
sumber hikmah dan kearifan bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini.
Berdasarkan bedah buku yang kami lakukan pada
buku yang berjudul “Hiduplah Seperti Air Mengalir” bahwa kita hidup di dunia
ini hanya sementara. Selama di dunia kita harus melakukan amal shaleh seperti
yang Allah perintahkan kepada kita selaku umatnya.
2.
Saran
Kita
hidup di dunia hanya sementara dan suatu saat nanti kita akan di panggil dan
menghadap Allah SWT. Oleh karena itu, berbuat baiklah dan perbanyal amal shaleh
kita selama kita masih hidup di dunia yang sementara ini. Jagalah alam ini sebagaimana
Allah menjaga kita. Lakukan perintahnya dan jauhi semua larangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Surasman, Otong. 2013 .”Hiduplah Seperti Air Mengalir”. Jakarta:
ERLANGGA.
Izin kak ambil beberapa isi artikelnya buat tugas kuliah sekaligus saya upload di blog saya, saya sertakan sumber, terima kasih sebelumnya
BalasHapus