telusuri

Sabtu, 18 Januari 2014

LAPORAN HASIL PENELITIAN



LAPORAN HASIL PENELITIAN KONJUNGSI

ANALISIS PENGGUNAAN
KONJUNGSI  BAHASA INDONESIA
DALAM ARTIKEL KORAN
“PIKIRAN RAKYAT”
EDISI SABTU 4 JANUARI 2014


https://fbcdn-sphotos-e-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/p206x206/1044216_601121969918411_1565913997_n.png


                             Disusun oleh        : Kelompok 3
                             Kelas          : XI-IPA-2
1.     Dian M. Ramdan
2.     Ermawati Ulfa
3.     Iik Hikmat
4.     Intan Rismayanti
5.     Irma Sri Rahayu
6.    Siti Farida

YAYASAN FATHUT TA’ALUM
SMA ASSIDDIQIYAH
GARUT
2013-2014

Jln. Pamekaran No. 668 Paledang Suci Kaler Karangpawitan Garut Kode Pos 44182

KATA PENGANTAR
            Fuji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkar rahmat dan hidayah Nya penulis  dapat menyelesaikan laporan ini. dalam laporan ini penulis menjelaskan dan meneliti tentang penggunaan konjungsi atau kata penghubung. Laporan ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan tentang konjungsi.
            Penulis menyadari, dalam laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Namun, berkat bantuan dari rekan-rekan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan cukup baik.
            Terima kasih.                                
















Garut, 19 Januari 2014




Penulis            




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Pembatasan Masalah
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.    Definisi Operasional
B.     Metode Penelitian
C.     Populasi dan Sampel
D.    Waktu dan Tempat Penelitian
E.     Instrumen Penelitian
F.      Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1.      Teknik Pengumpulan Data
2.      Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A.    Hasil Penelitian
B.     Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
B.     Saran
BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA





















BAB 1
PEMBAHASAN

A.   Latar  Belakang
            Wacana atau artikel baik lisan maupun tulis memerlukan kohesi dan koherensi. Kohesi diperlukan untuk menata pikiran dan wujud kata dan kalimat yang tepat dan baik. Kesenambungan satu kalimat dengan kalimat lain, satu paragraf dengan paragraf lain, perlu diperhatikan agar semua dapat di pahami dengan jelas. Demikian pula pikiran itu dilakukan secara bersistem dan penyajian yang tersistem dan bernalar. Koherensi tidak akan tercapai.
            Dalam wacana atau artikel tulis dapat di jumpai pada kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat pada umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Setiap kata yang termasuk kelas kata serta macam kata yang dipakai dalam kalimat menentukan pola macam kalimat yang dihasilkan.
            Ilmu bahasa mengelompokkan kata berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kata mempunyai bentuk serta perilaku yang sama atau mirip dimasukkan ke dalam kelompok kata seperti konjungsi. Konjungsi atau kata penghubung berupa kata penghubung antar klausa antara paragraf dalam sebuah artikel atau karangan.
            Berdasarkan beberapa uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyusunnya dalam bentuk laporan dengan judul “ANALISIS  KONJUNGSI  BAHASA INDONESIA  DALAM  ARTIKEL PIKIRAN RAKYAT  EDISI  SABTU  4 JANUARI 2014”.

























B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :
1.      Berapa banyak kata konjungsi dalam sebuah artikel ?
2.      Konjungsi apa saja yang ada dalam artikel yang di pakai untuk penelitian?


C.   Pembatasan Masalah
            Agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan secara terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian dalam hubungannya dengan pembahasan permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan permasalahan pada penelitian yang akan diteliti. Pembatasan masalah tersebut setidaknya dapat memberikan gambaran mengenai arah penelitian dan memudahkan penelitian dalam melakukan analisis permasalahan yang sedang diteliti.
            Adapun batasan masalah ini adalah memberikan batasan mengenai penelitian yang akan dilakukan yaitu membahas tentang pemakaian konjungsi Bahasa Indonesia pada artikel “Pikiran Rakyat” Edisi 4 Januari 2014 pada “Sampah Tahun Baru Belum Terangkut”, “Kompor Elpiji tak Berlaku di Kampung Nanggeleng” dan “ Kereta Api Pangrango Anjlok di Cicurug”.



D.   Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan konjungsi dalam sebuah artikel.
2.      Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini ialah :
a)      Mengetahui pengertian konjungsi;
b)      Mengetahui jenis-jenis konjungsi;
c)      Fungsi konjungsi; dan
d)     Penggunaan konjungsi.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KONJUNGSI

A.Pengertian konjungsi menurut para ahli
Beberapa ahli mengemukakan tentang pengertian konjungsi, diantaranya :
1.      Menurut Depdikbud (1991:519) konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat.
2.      Menurut Chaer (2000:140) konjungsi adalah kata-kata yang digunakan untuk menhubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijabarkan bahwa pada dasarnya (konjungsi) berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat.


B.  Jenis-jenis Konjungsi
            Chaer  (2009: 82) berpendapat bahwa ditinjau dari kedudukan konstituen yang duhubungkan, dibedakan adanya konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya sederajat. Konjungsi ini dibedakan pula atas konjungsi yang menghubungkan menyatakan. Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Ada konstituen atasan dan ada konstituen bawahan. Konjungsi subordinatif ini dibedakan lagi atas konjungsi yang menyatakan. Aturan penggunaan konjungsi itu adalah sebagai berikut:
1.      Konjungsi antar klausa, dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a.       Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sintaksis yang sama. ( =konjungsi setara )
Macam-macam:
- dan (menyatakan penambahan)
- tetapi ( menyatakan perlawanan)
- atau ( menyatakan pemilihan )
-melainkan, padahal, sedangkan dan lain-lain.
b.      Konjungsi subordinatif; menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi membentuk anak kalimat yang jika digabungkan dengan induk kalimat akan membentuk kalimat majemuk bertingkat.
a.


b.

c.

d.
e.

f.
g.
h.

i.
j.
k.
l.
m.
Konjungsi subordinatif waktu; sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai.
Konjungsi subordinatif syarat; Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala.
Konjungsi subordinatif pengadaian; Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya.
Konjungsi subordinatif tujuan; agar, supaya, biar.
Konjungsi subordinatif konsesif; biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun.
Konjungsi subordinatif pembandingan; ibarat
Konjungsi subordinatif sebab; sebab, karena, oleh karena.
Konjungsi subordinatif hasil; hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya).
Konjungsi subordinatif alat; dengan.
Konjungsi subordinatif cara; tanpa.
Konjungsi subordinatif komplementasi; bahwa.
Konjungsi subordinatif atributif; yang.
Konjungsi subordinatif perbandingan; sama ... dengan,seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana.
c.       Konjungsi korelatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek dan satu predikat. Seperti :
- baik … maupun …
- tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
- bukan hanya …, melainkan …
- (se)demikian (rupa) … sehingga…
- apa(kah) … atau …
- entah … entah …
.- jangankan …, …pun .

2.      Konjungsi antarkalimat; merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat sendiri. Seperti :
- biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu ( menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu )
- kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu ( menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah dinyatakan sebelumnya ).
- sebaliknya ( menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya ).
- sesungguhnya, bahwasannya ( menyatakan keadaan yang sebenarnaya ).
- malahan, bahkan ( menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya).
- akan tetapi, namun, kecuali itu ( menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya ).
- dengan demikian ( menyatakan konsekuensi )
- oleh karena itu, oleh sebab itu ( menyatakan akibat )
- sebelum itu ( menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya ).

3.      Konjungsi Antar paragraf yaitu konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya.
Konjungsi antar paragraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.
Macam-macamnya:
- adapun
- akan hal
- mengenal
- dalam pada itu

Selain keempat konjungsi antar paragraf tersebut terdapat juga konjungsi antar paragraf berikut:
- alkisah
- arkian
- sebermula
- syahdan
C. Contoh penerapan konjungsi dalam kalimat.
1.      Konjungsi koordinatif
a)      Puluhan ribu anggota TNI dan POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
b)      Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya.
c)      Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM atau menambah jumlah subsidi energi.
2.      Konjungsi subordinatif
a)      Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat peringkat pertama.
b)      Peraturan tersebut dibuat supaya tidak ada siswa yang membolos.
c)      Budaya kita akan diklaim oleh bangsa lain jika kita tidak menjaga dan melestarikannya.
d)     Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah.
e)      Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
f)       Pemerintah seolah-olah mengabaikan suara rakyat dengan rencana menaikkan harga BBM.
g)      Seandainya Pepe mau mengoper bola ke Pedro, maka itu akan menghasilkan gol bagi Chelsea.
h)      Semua orang berdoa sebelum mengawali aktivitas mereka masing-masing.
i)        Pemerintah menyatakan bahwa harga BBM bersubsidi tidak akan naik pada tanggal 1 April 2012.
3.      Konjungsi korelatif
a)      Aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM semakin berujung bentrok, baik di luar gedung DPR maupun di sejumlah daerah.
b)      Entah ditanggapi entah tidak, ia akan mengajukan usul itu.
c)      Jangankan teriak, berbicara pun suaranya tidak bisa keluar.
d)     Pada tahun 2012 ini, pemerintah tidak hanya berencana menaikkan harga BBM, tetapi ingin menaikkan juga harga TDL (Tarif Dasar Listrik).
e)      Kepemimpinan wasit J. Kuipers bukan hanya merugikan Real Madrid, melainkan dialami beberapa klub besar Eropa lainnya.
f)       Para koruptor sedemikian rupa mengamankan aset hasil korupsinya sehingga sulit untuk dilacak oleh pihak berwenang.
g)      Apakah Manchester United berhasil mempertahankan gelarnya musim ini atau rival sekotanya yakni Manchester City yang akan menjadi juara?
4.      Konjungsi antar kalimat
a)      Kami berencana bermain sepak bola sore ini, namun hujan deras menggagalkan rencana tersebut.
b)      Saya pergi ke Gramedia Sudirman, kemudian mengunjungi Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
c)      Yusril Ihza tidak setuju dengan adanya penambahan pasal dalam UU APBN-P 2012, oleh karena itu ia berencana mengajukan gugatan ke MK.
d)     Barcelona berhasil menghentikan ambisi AC Milan untuk melaju ke semifinal, sebelum itu Barcelona juga menghentikan langkah Bayern Leverkusen di babak 16 besar Liga Champions.
e)      Real Madrid akan turun dengan skuad terbaiknya, sebaliknya sang lawan yaitu Valencia tidak akan diperkuat dua pemain andalannya.
f)       Walaupun Real Madrid lebih diunggulkan untuk melaju ke partai puncak Liga Champions Eropa, sesungguhnya kekuatan kedua tim cukup berimbang dan merata di semua lini.
g)      Manchester United dan Manchester City mempunyai poin sama yakni 60, meskipun demikian Manchester City berhak menempati posisi pertama karena unggul produktivitas gol dari sang rival tersebut.
h)      Prestasi United di Liga Champions musim ini boleh dibilang kurang bagus, bahkan fase grup pun gagal mereka lewati.
i)        Manchester United kini unggul 9 poin dari Manchester City dan masih tersisa 2 laga lagi, dengan demikian Manchester United dipastikan menjadi juara Liga Inggris Musim 2011/2012.
5.      Konjungsi antar paragraph (konjungsi antarparagraf dinamakan transisi)
a)      Alkisah Bayan berhikayat......
b)      Sebermula ada seorang saudagar di negeri Syam,....
c)       

D.Fungsi konjungsi
Fungsi konjungsi menghubungkan :
1. kata dengan kata
2.kalimat dengan kalimat








BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.   Definisi Operasional

1.      Analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.
2.      Konjungsi, konjungtor, atau kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat.
3.      Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.


B.   Metode Penelitian
            Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis menggunaka observasi atau teknik pengamatan langsung, kami juga mencari bahan dari sumber dari media masa elektronik berjangkaun internasional yaitu internet.


C.   Populasi dan Sampel
1.      Populasi  
Beberapa ahli mengemukakan tentang populasi antara lain :
1.      Menurut Margono (2004: 118), pengertian populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
  1. Menurut Sugiyono (2001: 55) pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
  2. Menurut (Arikunto, 2002: 108), pengertian populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
  3. Menurut Kerlinger (Furchan, 2004: 193) pengertian populasi adalah semua anggota kelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas.
  4. Menurut Nazir (2005: 271) pengertian populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan, jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah yang tetap, ataupun jumlahnya tidak terhingga, disebut populasi infinit. Misalnya, jumlah petani dalam sebuah desa adalah populasi finit. Sebaliknya, jumlah pelemparan mata dadu yang terus-menerus merupakan populasi infinit.
  5. Menurut Nawawi (Margono, 2004: 118) pengertian populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian.
Berdasarkan pengertian diatas maka populasi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan individu yang dijadikan objek penelitian.
Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah seluruh artikel dalam Koran “Pikiran Rakyat”.

1.      Sampel
Menurut Sugiyono (2010:215) sampel adalah “sebagian dari populasi itu”.  Populasi itu misalnya penduduk diwilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Sementara itu, Margono (2010:121) mengemukakan bahwa sampel adalah “sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Senada dengan itu, Sudjana (2005:6) mengemukakan bahwa sampel adalah “sebagian yang diambil dari populasi”. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sampel adalah sebagian bagian dari populasi yang diambil.
            Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan dengan keterbatasan waktu untuk itu hanya diambil tiga judul artikel yang dijadikan sampel.



1.     Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ciherang dalam jangka waktu seminggu  di mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga penulisan hasil penelitian

2.     Instrumen Penelitian
Dibawah ini beberapa ahli yang mengemukakan tentang penjelasan instrument, antara lain :
1.      Menurut Suharsimi Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
2.      Ibnu Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif.
3.      Sumadi Suryabrata (2008:52) menyatakan bahwa instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk merekam-pada umumnya secara kuantitatif-keadaan dan aktivitas atribut-atribut psikologis.
Berdasarkan pngertian yang dikemukakan oleh beberapa para ahli diatas bisa disimpulkan bahwa instrument penelitian adalah alat yang di gunakan dalam proses penelitian. Adapun alat dan bahan yang kami gunakan yaitu :
1.      Bulpoin
2.      Koran
3.      Buku
4.      Gunting
5.      Hand Phone
6.       
3.      Teknik Pengumpulan Data dan analisis Data
1.      Teknik pengumpulan data
             Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu pada tanggal 12 januari 2014, di ciherang . pengumpulan data dilakukan dengan satu tahap dan  dilakukan oleh semua anggota kelompok. Tujuannya, untuk mempermudah pengolahan dan perolehan data yang murni.
Selain itu, kami juga mencari berbagai referensi yang bersumber dari internet yang menyangkut tentang konjungsi. Dari penelusuran tersebut, kami berhasil mendapatkan berbagai data-data informasi yang releven.


2.      Analisis data
 Di bawah ini beberapa pakar yang mengemukakan tentang analisis yaitu :
a)      Miles and Huberman (1984) bahwa yang paling serius dan sulit dalam analisis kualitatif adalah karena metode analisis belum dirumuskan dengan baik.
b)      Susan Stainback menyatakan: belum ada panduan dalam penelitian kualitataif untuk mendukung kesimpulan atau teori.
c)      Nasution menyatakan bahwa: melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk menganalisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan yang cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama tat diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
d)     Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dapat dilakukan dengan mengorganisasikan data, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan yang akan diceritakan kepada orang lain.
e)      Spradley (1980) menyatakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berfikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menetukan bagian, hubungan antar, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisi adalah untuk mencari pola.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikemukakan disini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakuakan  sintesa dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data yang kami gunakan adalah analisis persentase.